Sabtu, 28 September 2013

PSIKOLOGI REMAJA



KENALI REMAJA
Menjelang menginjak masa puber, seorang anak remaja mulai mengalami perkembangan fisik maupun perkembangan rohani dalam hal ini kognitif atau kemampuan berpikir. Perkembangan kognitif remaja, menurut Jean Piaget (ahli perkembangan kognitif) merupakan periode terakhir dan tertinggi dalam tahap pertumbuhan operasi formal (period of formal operations). Idealnya, seorang remaja sudah mulai berpikir sendiri. Di antaranya yang bisa digambarkan yaitu:
  • Mulai bisa berpikir secara logika ketika menemukan sesuatu yang tidak nyata atau Abstrak
  • Dapat membuat rencana dan  strategi dalam membuat keputusan ketika memecahkan masalah serta mulai memikirkan masa depan
  • Menggali potensi nalar secara ilmiah dan belajar menguji dan membandingkan hipotesis atau permasalahan
  • Mulai menganalisa dirinya sendiri dengan berintrospeksi diri.
  • Wawasan semakin luas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, jati diri atau identitas
  • Mulai berpikir tentang masa depannya dan berpikir memulai hidup dengan pasangannya sendiri.
Dunia remaja tidak lagi menerima informasi begitu saja, tapi juga mentransformasi informasi tersebut dengan pemikirannya sendiri. Namun di sebagian negara-negara berkembang (termasuk Indonesia), masih banyak sekali remaja, yang belum mampu berpikir dewasa. Sebagian masih memiliki pola pikir yang sempit. Hal ini terjadi karena sistem pembelajaran di Indonesia lebih banyak menggunakan metode ceramah yang memposisikan guru sebagai penguasa di dalam kelas tanpa ada upaya untuk mengenali siswa secara psikologi, sehingga daya kritis belajar seorang anak kurang terasah. Bisa juga pola asuh orang tua yang cenderung masih memperlakukan remaja seperti anak-anak sehingga mereka tidak punya keleluasan dalam memenuhi tugas perkembangan sesuai dengan usianya.
Sebaiknya remaja mencapai tahap perkembangan pemikiran abstrak dalam perkembangannya agar mereka memiliki pemikiran yang dinamis dan luwes supaya terbiasa berpikir kritis dan mampu untuk menganalisis masalah dan mencari solusi terbaik. Dengan demikian remaja yang dalam tahap perkembangan, mampu mengenali dirinya sendiri tanpa berada dibawah tekanan.